Minggu, 08 Juni 2014

Ascension Moksa


DALAM Filsafat Kejawen Dikenal Adanya Saudara Gaib (Semacam Qorin Dalam Ilmu Hikmah) Yang Menjaga Manusia. Menurut Faham Kejawen, Seseorang Yang Mengolah Rohaninya Sebetulnya Bertujuan Untuk Mendekatkan Diri Kepada Tuhan, Sekaligus "Merawat" Saudara Gaib Itu. Dan Karena Di "Rawat" Itu Kemudian Seseorang Memiliki Energi Supranatural Alias Daya Linuwih.

Apa Yang Dapat Disebut Sebagai Daya Linuwih Atau Energi Supranatural Itu Memiliki Cabang-Cabang, Dimana Seseorang Dalam Memilih Bidang Mana Yang Hendak Diprogram Menjadi Lebih Fokus. Misalnya, Karisma, Kesaktian, Keselamatan Atau Pamor (Wibawa).

Untuk Membangkitkan Kekuatan Saudara Gaib Itu, Tradisi Jawa Memberikan Tuntunan Agar Melakukan Kungkum. Tapi Istilah Kungkum Ini Masih Harus Ditafsiri, Karena Sifatnya Kias Atau Perlambang, Yang Berarti Tidak Harus Kungkum Yang Sebenarnya, Yaitu Merendamkan Tubuh Pada Air (Sungai / Laut).

Kungkum Yang Hakiki Adalah Membersihkan Raga Dan Jiwa. Dengan Kungkum (Membersihkan Diri) Seseorang Membersihkan / Menguatkan Saudara Gaibnya Yang Diyakini Ada Empat Jenis, Yaitu Kekawah, Ari-Ari, Wungkus Dan Getih. Yang Masing-Masing Memiliki Spesialisasi Dalam Kebutuhan Manusia Hidup Yang Meliputi Kekuatan Karisma (Pengasih), Kanuragan (Kekuatan Fisik), Pelindung (Keselamatan) Dan Wibawa (Pamor).

Arti Dari Kungkum Adalah Membersihkan Jiwa Raga, Meliputi Membersihkan Hati Dari Nafsu-Nafsu Yang Buruk (Amarah Dan Lawwamah). Dan Oleh Karena Itu, Seseorang Yang Mempelajari Ilmu-Ilmu Yang Bersifat Batin (Metafisika) Pada Zaman Ini Sering Menemui Kegagagal Disebabkan Oleh Hati Dan Pikirannya Yang Belum Dibersihkan. Alias Niatnya Belum Lurus.

Dalam Hal Ilmu Kebal, Faktor Kegagalan Seseorang Disebabkan Kurang Lurusnya Pikir, Bersih Dan Mantapnya Hati Dari Si Pelaku Ilmu Tersebut. Ilmu Kebal Menurut Pandangan Mistik Modern Dapat Dikategorikan Sebagai Mind Power Atau Kekuatan Pikiran Yang Oleh Pakar Parapsikologi Sering Diujicobakan Dengan Cara Menjatuhkan Bola Neon, Dimana Bolam Itu Pecah Saat Membentur Dinding Jika Yang Menjatuhkan Itu Dalam Pikirannya Ada Keraguan Meskipun Sedikit. Namun Bola Itu Tetap Mulus (Tidak Pecah) Jika Dijatuhkan Dengan Pikiran Yang Mantap. Bahkan Jika Dijatuhkan Dengan Visualisasi Yang Terlatih (Semisal) Bola Lampu Itu Divisualisasi Sebagai Bola Karet, Maka Bola Lampu Itupun Dapat Mantul Seperti Bola Karet Sesungguhnya.

Ilmu Kanuragan Terkait Erat Dengan Kekuatan Keyakinan. Oleh Sebab Itu, Menjadi Tidak Adil, Jika Sekiranya Ada Murid Menyalahkan Sang Guru Sepenuhnya, Manakala Murid Itu Gagal Dalam Uji Coba Ilmu Kebal. Karena Yang Menentukan Keberhasilan Dalam Belajar Itu Adalah Pikiran Dan Hatinya Sendiri.

Pengalaman Saya, Semasa Remaja Ketika Masih Suka Memburu Ilmu Kebal, Saya Tidak Pernah Diajari Dan Disuruh Guru Bagaimana Harus Mencoba Ilmu Itu. Berguru Secara Tradisional Mengharuskan Murid Untuk Mencari Jawaban Sendiri Atas Ilmu Yang Dipelajarinya. Artinya, Untuk Mencoba Ilmu Kebal Resikonya Ada Pada Dirinya Sendiri. Dan Saya Harus Sering Berdialog Dengan Diri Sendiri Yang Jika Ada Kata Hati Yang Mengatakan "Mantap, Kamu Pasti Bisa!" Maka Ilmu Pun Dapat Dicoba.

Namanya Uji Coba, Gagal Atau Berhasil Itu Pasti Terjadi. Tapi Berdasarkan Pengalaman Saya, Sepanjang Ilmu Itu Diamalkan Sesuai Petunjuk Guru, Disertai Keyakinan Yang Tinggi, Juga Tidak Boleh Meninggalkan Sifat Rendah Hati (Jangan Takabur), Insya Allah Ilmu Kebal Itu Dapat Dibuktikan, Terlebih Disaat Ada Bahaya Atau Untuk Sekedar Ingin Membuktikan. Sekali Lagi, Belajar Ilmu Kebal Itu Standarnya Ada Pada Mental Dan Disiplin, Patuh Apa Petunjuk Guru, Juga Penataan Niat Yang Harus Benar-Benar Lurus. Tanpa Ketiga Hal Ini, Siap-Siaplah Untuk Gagal. Perlu Diketahui Bahwa Ilmu Kebal Itu Bukanlah Ilmu Pasti. Kegagalan Dalam Uji Coba Bukan Suatu Ukuran Kegagagal Secara Keseluruhan. Ilmu Kebal Pada Umumnya Defensif (Bertahan / Tersembunyi), Walau Terkadang Mau Tidak Mau Bisa Untuk Kita Dipertunjukkan, Pada Saat-Saat Yang Terdesak Sering Kali Justru Bersifat Aktif Melindungi Sebagaimana Kaidah Pada Ahli Hikmah "Ketika Datang Musibah, Datang Pula Karomah".

Intinya, Ilmu Kebal Lazimnya Hanya Berfungsi Pada Keadaan Bahaya. Sedangkan Temuan Bahwa Ternyata Ilmu Kebal Bisa Dicoba Adalah "Bonus" Bagi Orang Yang Rajin Melatih Ilmu-nya Dan Memiliki Kemantapan Yang Kuat Dalam Menjalankan Petuah-Petuah Dari Guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar